Jakarta, Setiap tanggal 9 Februari, kita bangsa Indonesia memperingati Hari Pers Nasional, sebuah momen istimewa untuk menghargai dan merayakan peran vital pers dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tahun 2025 ini, semangat Hari Pers Nasional kembali membara, mengingatkan kita akan betapa pentingnya keberadaan pers yang bebas, berkualitas, dan beretika.

Pers bukan sekadar media informasi; ia adalah pilar keempat demokrasi, penjaga kebenaran, penyambung lidah masyarakat, dan pengontrol kekuasaan. Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, pers tetap teguh menjalankan fungsinya sebagai mata dan telinga publik, memastikan informasi yang akurat dan berimbang sampai ke masyarakat luas.

Di tengah lanskap media Indonesia yang dinamis dan beragam, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) hadir sebagai salah satu kekuatan unik yang memberikan warna tersendiri dalam pers nasional.  Berdiri dengan akar nilai-nilai Kristiani, PWGI bukan hanya sekadar wadah bagi wartawan berlatar belakang gereja, tetapi juga sebuah organisasi yang aktif berkontribusi dalam memajukan kualitas jurnalisme dan menyuarakan nilai-nilai damai serta kebenaran di Indonesia.

Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) Dharma Leksana, S.Th., M.Si.  mengatakan, “PWGI, meskipun mungkin tidak sebesar organisasi pers lainnya, memiliki peran signifikan dalam memperkaya diskursus media di Indonesia. Kehadirannya menjadi bukti bahwa pers nasional tidak hanya diwarnai oleh perspektif sekuler, tetapi juga oleh suara-suara yang diinspirasi oleh iman dan nilai-nilai agama.” Ungkapnya kepaa awak media di kantornya Jl. Ir. H. Juanda No. 4 A, Gambir Jakarata Pusat (09/02/2025)

Lebih lanjut Ketum PWGI Dharma Leksana, S.Th., M.Si.   menjelaskan latar belakang  Sejarah Singkat dan Tujuan PWGI, sebagai berikut :

Secara umum PWGI lahir dari kesadaran akan pentingnya peran media dalam menyebarkan nilai-nilai Kristiani dan memberikan perspektif Kristen dalam pemberitaan. Organisasi ini menjadi wadah bagi wartawan Kristen untuk saling mendukung, bertukar pikiran, dan meningkatkan profesionalisme dalam bidang jurnalistik.

Tujuan utama PWGI secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Meningkatkan Profesionalisme Wartawan Kristen: PWGI berupaya meningkatkan kompetensi dan etika jurnalistik anggotanya melalui berbagai pelatihan, seminar, dan lokakarya.
  • Menyuarakan Perspektif Kristen dalam Media: PWGI mendorong anggotanya untuk menghadirkan perspektif Kristiani yang konstruktif dalam pemberitaan, khususnya isu-isu yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian, dan kerukunan.
  • Membangun Jaringan dan Solidaritas: PWGI menjadi forum untuk membangun jaringan antar wartawan Kristen di seluruh Indonesia, serta menjalin kerjasama dengan organisasi pers lain dan lembaga gereja.
  • Berkontribusi pada Pembangunan Bangsa: Melalui karya jurnalistik yang berkualitas dan beretika, PWGI berupaya memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan nilai-nilai luhur.

Peran PWGI dalam Pers Nasional:

Meskipun memiliki kekhususan sebagai perkumpulan wartawan gereja, peran PWGI dalam pers nasional bersifat inklusif dan terbuka.  Berikut adalah beberapa peran penting PWGI:

  • Promosi Jurnalisme Damai dan Etika:  PWGI aktif mengampanyekan jurnalisme damai yang mengedepankan nilai-nilai kasih, toleransi, dan menghindari polarisasi.  Etika jurnalistik menjadi perhatian utama, memastikan pemberitaan yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Dalam era disinformasi, fokus pada jurnalisme etis ini sangat relevan dan penting.
  • Menyuarakan Isu-isu Kemanusiaan dan Keadilan:  Dengan perspektif Kristiani, PWGI seringkali menyoroti isu-isu kemanusiaan, keadilan sosial, dan hak asasi manusia yang mungkin kurang mendapat perhatian dalam arus utama media. PWGI memberikan platform bagi suara-suara yang terpinggirkan dan mendorong tindakan nyata untuk mengatasi ketidakadilan.
  • Kontribusi Perspektif Keagamaan yang Moderat:  Di tengah isu-isu keagamaan yang sensitif, PWGI berperan dalam menyajikan perspektif keagamaan yang moderat, inklusif, dan membangun dialog antar iman. Hal ini penting untuk menjaga kerukunan dan harmoni sosial di Indonesia yang majemuk.
  • Penguatan Literasi Media di Kalangan Umat Kristen:  PWGI juga berperan dalam meningkatkan literasi media di kalangan umat Kristen, membantu mereka untuk lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta menggunakan media secara bijak dan bertanggung jawab.
  • Kerjasama dan Kemitraan dengan Organisasi Pers Lain:  PWGI menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi pers lain, baik tingkat nasional maupun internasional. Kemitraan ini memperkuat jaringan dan memungkinkan PWGI untuk berkontribusi lebih luas dalam agenda-agenda pers nasional, seperti isu kebebasan pers, perlindungan wartawan, dan peningkatan kualitas jurnalisme.

Kegiatan dan Program PWGI:

Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Ketua Umum PWGI mengatakan,”  Untuk mewujudkan perannya, PWGI melaksanakan berbagai kegiatan dan program, antara lain:

  • Pelatihan Jurnalistik: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan jurnalistik anggotanya, termasuk teknik peliputan, penulisan berita, fotografi jurnalistik, dan penggunaan media digital.
  • Seminar dan Diskusi: Mengadakan seminar dan diskusi tentang isu-isu aktual yang relevan dengan pers dan masyarakat, dengan menghadirkan narasumber ahli dari berbagai bidang.
  • Advokasi Kebebasan Pers: PWGI turut serta dalam upaya advokasi untuk menjaga kebebasan pers dan melindungi hak-hak wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik.
  • Publikasi dan Media Sosial: Mengembangkan media publikasi (website, majalah, buletin) dan aktif di media sosial untuk menyebarkan informasi, artikel, dan pandangan PWGI kepada masyarakat luas.
  • Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Turut serta dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan sebagai wujud kepedulian PWGI terhadap masalah-masalah sosial dan kemanusiaan di Indonesia.

Tantangan dan Harapan ke Depan:

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia atau disingkat PWGI, seperti organisasi pers lainnya, juga menghadapi tantangan di era digital, seperti:

  • Adaptasi dengan Teknologi Baru: Perlu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi media digital dan memastikan anggotanya memiliki keterampilan yang relevan.
  • Keberlanjutan Organisasi: Memastikan keberlanjutan organisasi dari segi sumber daya manusia, keuangan, dan program-program yang relevan.
  • Menjaga Relevansi di Tengah Perubahan Lanskap Media: Terus berinovasi dan mencari cara untuk tetap relevan dan efektif dalam berkontribusi di tengah perubahan lanskap media yang cepat.

Namun, dengan semangat dan komitmen yang kuat, PWGI memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memainkan peran yang semakin signifikan dalam pers nasional. Diharapkan PWGI terus menjadi suara yang konstruktif, menyuarakan nilai-nilai kebenaran dan kedamaian, serta memperkaya keberagaman perspektif dalam media Indonesia.

Pada akhir wawancara Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) Dharma Leksana, S.Th., M.Si. mengatakan,” Menyambut Hari Pers Nasional Tahun 2025, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) kiranya dapat  menjadi  contoh nyata bagaimana nilai-nilai agama dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia jurnalistik.  Dengan fokus pada jurnalisme damai, etika, dan perspektif kemanusiaan, PWGI memainkan peran unik dan berharga dalam memperkaya pers nasional.  Semoga PWGI terus maju dan menjadi berkat bagi pers Indonesia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. SELAMAT MERAYAKAN HARI PERS NASIONAL 2025 !! Pers Gak Ada Matinya !,” Pungkasnya.

(Tim Wartawan Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia – PWGI)